Aksi Kamisan ke-876: Mengenang Munir dan Seruan Penuntasan Pelanggaran HAM

Update: 05 September 2025, 05:16 WIB

Aksi Kamisan ke-876: Mengenang 21 Tahun Munir, Serukan Penuntasan Pelanggaran HAM


Aksi Kamisan ke-876 kembali menggema di Jakarta pada Kamis, 4 September 2025, tepatnya di seberang Istana Negara. Aksi ini menjadi pengingat penting atas berbagai isu krusial yang masih membayangi Indonesia, terutama terkait penuntasan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) dan upaya mewujudkan keadilan bagi seluruh rakyat.

Mengenang 21 Tahun Kepergian Munir: Memori yang Tak Lekang oleh Waktu

Aksi Kamisan kali ini mengangkat tema sentral "Mengenang 21 Tahun Pembunuhan Munir: Indonesia Darurat Kekerasan dan Ketidakadilan." Tema ini menjadi pengingat atas perjuangan mendiang Munir Said Thalib, seorang aktivis HAM yang gigih memperjuangkan keadilan. Pembunuhan Munir pada tahun 2004 masih menyisakan luka mendalam dan menjadi simbol betapa pentingnya penegakan hukum dan HAM di Indonesia.

Baca Juga: Spanyol Unggul: Kemenangan Meyakinkan di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Sorotan Kasus Korupsi dan Keadilan Hukum

Perhatian publik juga tersedot pada penanganan kasus korupsi yang melibatkan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim. Kejaksaan Agung (Kejagung) telah menetapkan Nadiem Makarim sebagai tersangka dalam kasus korupsi pengadaan Chromebook senilai Rp1,9 triliun. Isu ini kemudian diperparah dengan beredarnya foto yang menampilkan Nadiem Makarim mengenakan rompi tahanan, yang memicu beragam reaksi di masyarakat.

Isu Buruh dan Perlindungan Pekerja

Selain isu HAM dan korupsi, Aksi Kamisan juga menyoroti isu-isu perburuhan. Kehadiran aksi buruh dengan membawa miniatur tikus berdasi menjadi simbol kritik terhadap praktik korupsi dan ketidakadilan yang masih terjadi di berbagai sektor. Ini mencerminkan kekhawatiran atas nasib buruh di tengah situasi ekonomi yang sulit.

Dukungan untuk Pedagang Kecil dan Isu Lainnya

Di tengah berbagai isu tersebut, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menunjukkan dukungan kepada pedagang kecil dengan memberikan pembebasan sewa kios selama dua bulan. Selain itu, isu kendaraan listrik yang stylish dan hemat biaya operasional juga menjadi perhatian, mencerminkan upaya pemerintah dalam mendorong transisi energi bersih.

Baca Juga: Polda Bali Pulangkan 21 Korban TPPO ABK KM Awindo 2A

Penegakan Hukum dan Etika: Kasus Driver Ojol dan Kompol Cosmas Kaju Gae

Kasus tewasnya seorang pengemudi ojek online (ojol) juga menjadi sorotan. Komisi Etik memutuskan pemecatan tidak hormat terhadap personel Brimob yang terlibat dalam kasus tersebut. Selain itu, Polri mengumumkan hasil sidang etik yang memutuskan pemecatan tidak hormat terhadap Kompol Cosmas Kaju Gae. Hal ini menunjukkan upaya penegakan hukum dan etika di lingkungan kepolisian.

Desakan untuk Presiden Prabowo: Tegakkan Etika dan Stabilitas Ekonomi

Gerakan Nurani Bangsa menyampaikan desakan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk menegakkan etika dan menjaga stabilitas ekonomi. Desakan ini mencerminkan harapan masyarakat agar pemerintah mampu mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi bangsa, termasuk penegakan hukum, pemberantasan korupsi, dan peningkatan kesejahteraan rakyat.

Baca Juga: Patrick Kluivert Ungkap Mees Hilgers Batal Bela Timnas Indonesia Akibat Transfer

Aksi Kamisan ke-876 menunjukkan bahwa perjuangan untuk menegakkan HAM, keadilan, dan kesejahteraan rakyat masih terus berlanjut. Semangat Munir dan para pejuang HAM lainnya akan terus menjadi inspirasi bagi generasi penerus untuk terus mengawal perjalanan bangsa menuju Indonesia yang lebih baik.


Artikel ini pertama kali tayang di www.indonewstoday.com.


Artikel Terkait