Nadiem Makarim Tersangka Korupsi Chromebook: Penampakan Perdana Pakai Rompi Tahanan

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbudristek) Nadiem Makarim menjadi sorotan publik setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan sistem Chromebook. Kasus ini menyeret nama Nadiem setelah pemeriksaan intensif oleh Kejaksaan Agung di Jakarta, yang kemudian memunculkan penampakan dirinya mengenakan rompi tahanan pada Kamis, 4 September 2025.

Kronologi Penangkapan dan Penetapan Tersangka

Penetapan tersangka terhadap Nadiem Makarim berawal dari penyelidikan mendalam terkait proyek pengadaan sistem Chromebook. Proyek ini diduga melibatkan praktik korupsi yang merugikan negara hingga miliaran rupiah. Proses penyelidikan berlangsung di Gedung Bundar Jampidsus, Kejaksaan Agung, Jakarta. Setelah pengumpulan bukti dan pemeriksaan saksi, penyidik menetapkan Nadiem Makarim sebagai tersangka.

Baca Juga: Kementerian HAM Apresiasi Kemensos dalam Rehabilitasi Korban Unjuk Rasa

Penampakan Nadiem Makarim dalam Rompi Tahanan

Momen penampakan Nadiem Makarim mengenakan rompi tahanan menjadi perhatian utama publik. Foto-foto dan video yang beredar menunjukkan Nadiem Makarim dengan ekspresi serius saat menjalani proses hukum. Penampakan ini menandai babak baru dalam kasus korupsi yang melibatkan mantan pejabat publik.

Detail Kasus Korupsi Chromebook Rp1,9 Triliun

Kasus korupsi pengadaan Chromebook ini diduga melibatkan kerugian negara mencapai Rp1,9 triliun. Kejaksaan Agung mengungkapkan bahwa modus operandi korupsi melibatkan penyalahgunaan wewenang dan pengaturan harga yang tidak wajar dalam proyek tersebut. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar tentang transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran pendidikan.

Dampak Kasus Terhadap Pendidikan

Kasus korupsi ini tidak hanya merugikan negara secara finansial, tetapi juga berdampak pada sektor pendidikan. Pengadaan Chromebook yang bermasalah dapat menghambat upaya peningkatan kualitas pendidikan dan aksesibilitas teknologi bagi siswa dan guru. Korupsi dalam proyek pendidikan dapat merusak kepercayaan publik terhadap pemerintah dan lembaga pendidikan.

Baca Juga: MKGR Bantah Terlibat Demo Anarko Ricuh, Ini Klarifikasi Lengkapnya

Reaksi Publik dan Penegakan Hukum

Penetapan tersangka terhadap Nadiem Makarim memicu berbagai reaksi dari masyarakat. Sebagian masyarakat menyambut baik langkah penegakan hukum ini, sementara sebagian lainnya mempertanyakan proses hukum yang berjalan. Kasus ini juga menjadi pengingat akan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam setiap proyek pemerintah.

Baca Juga: Agus Jabo Takziah: Santunan Kemensos untuk Keluarga Korban Demo Yogyakarta

Aksi Buruh dan Isu HAM

Di tengah sorotan kasus Nadiem Makarim, aksi buruh membawa miniatur tikus berdasi sebagai bentuk sindiran terhadap praktik korupsi. Selain itu, Aksi Kamisan ke-876 terus berlanjut, mengusung tema penuntasan pelanggaran HAM, khususnya mengenang 21 tahun Munir. Isu-isu ini menunjukkan kompleksitas permasalahan sosial dan politik di Indonesia.

Berita Lainnya: Dukungan untuk Pedagang, Kasus Driver Ojol, dan Pemecatan Polisi

Selain kasus korupsi Nadiem Makarim, berita lain yang mencuat adalah dukungan dari Pemprov DKI Jakarta kepada pedagang dengan memberikan pembebasan sewa kios selama dua bulan. Kasus tewasnya driver ojol juga mendapat perhatian, dengan Komisi Etik memutuskan pemecatan tidak hormat terhadap personel Brimob yang terlibat. Polri juga mengumumkan hasil sidang etik yang memutuskan pemecatan tidak hormat terhadap Kompol Cosmas Kaju Gae. Sementara itu, Gerakan Nurani Bangsa mendesak Presiden Prabowo untuk menegakkan etika dan stabilitas ekonomi.

Kendaraan Listrik dan Isu Ekonomi

Di samping isu korupsi dan hukum, berita tentang kendaraan listrik stylish dengan biaya operasional rendah juga mendapatkan perhatian. Isu-isu ini mencerminkan perubahan dan perkembangan di berbagai sektor, termasuk teknologi dan ekonomi. Gerakan Nurani Bangsa juga mendorong upaya untuk menjaga stabilitas ekonomi dan menegakkan etika dalam pemerintahan.

Artikel ini pertama kali tayang di www.indonewstoday.com.